Halaman

Rabu, 26 September 2012

TUGAS PBD2


Nim                             : 10390100015
Nama
                          : Andrik Arifin
Email                           : andrik.arifin@gmail.com
HP                                : 08572986191
Tugas Mata Kuliah
      : Pemrograman Basis Data II
Materi Konsultasi        : Practice 1     
Tugas Minggu ke         : Minggu ke 3
Nama Dosen                : Titik Lusiani, M.Kom., OCA
Blog Dosen                  : http://blog.stikom.edu/lusiani


Tugas Resume : PBD II

Senin, 11 Juni 2012

PENULISAN KARYA ILMIAH

 (Kutipan, Catatan Kaki, Daftar Pustaka)

A.    Mengutip
Pinjaman pendapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat khabar, jurnal, bentuk tulisan lainnya, serta dalam bentuk lisan, seperti hasil pidato dan sebagainya.
Fungsi:
·         Landasan teori
·         Penguat pendapat penulis
·         Penjelasan suatu uraian
·         Bahan bukti untuk menunjang uraian
Ada 2 cara mengutip yaitu:
1.    Kutipan langsung
2.    Kutipan tidak langsung
B.     Catatan Kaki
1.    Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan
ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2.    Pemakaian
·           Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
·           Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan
3.      Penomoran
            Menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya) di bagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts.
4.      Penempatan
·           Langsung di belakang bagian yang diberi catatan kaki.
·           Yang umum adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab.
Ibid
·         Singkatan dari Ibidum = sama dengan diatas.
·         Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
·         Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
·         jika bahan yang diambil (dikutip) dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya. Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain, dan dalam hal ini dipakai op.cit. atau loc.cit.
Contoh :
22. Kuntjoro Purbopranoto, 1978, Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan dan Peradilan administrasi Negara. Cet. II, Alumni, Bandung, h.86.
23. Ibid. (berarti dikutip dari buku di atas dengan halaman yang sama).
24. Ibid, h. 90. (berarti halamannya berbeda)
op.cit
·         Singkatan dari opere citati = karya yang telah dikutip.
·          Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain. Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
·         Kalau dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan
·         mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I, II, III, IV, ……….dst) pada “footnote sesudah tahun penerbitan di antara dua tanda kurung.
loc.cit
·         Singkatan dari loco citati = tempat yang telah dikutip.
·         dipergunakan kalau menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain.
·         Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.
C.     Membuat daftar rujukan
·         Merupakan daftar acuan/daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
·         Merupakan bagian dari sikap ilmiah
·         Memerlukan kecermatan & ketelitian
D.    Membuat tabel, grafik dan gambar
·         Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
·         Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
·         Diberi identitas (nomor dan nama) di atas tabel
·         Nomor tabel ditulis dengan angka arab
·         Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya.

PENULISAN KARYA ILMIAH

Penulisan Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

 Tujuan Karya Ilmiah :
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
  • Memperoleh kepuasan intelektual
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
 Macam- macam karangan :
  • Karangan non ilmiah : karangan yang tidak terikat pada karangan baku (anekdot,dongeng dan cerpen)
  • Karangan semi ilmiah : karakteristikx berada di ilmiah dan non ilmiah
  • Karangan Ilmiah : memiliki aturan baku dan karakteristik khusus yang menyangkut metode dan penggunan bahasa

Ciri-ciri Karangan Ilmiah 
1.      Menyajikan fakta obyektif 
2.      Penulisan cermat 
3.      Tidak mengejar keuntungan pribadi 
4.      Sistematis 
5.      Tidak emotif 
6.      Selalu didukung oleh data 
7.      Memuat kebenaran 
8.      Tidak melebih-lebihkan sesuatu
Bahasa Tulis Ilmiah 
a.       Merupakan gabungan dari ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah 
b.      Ragam bahasa tulis 
·         Kosa kata yang digunakan dipilih dengan cermat
·         Pembentukan kata dilakukan dengan sempurna
·         Dibentuk dengan struktur yang lengkap
·         Paragraf dikembangkan dengan satu dan padu
c.       Ragam bahasa Ilmiah
·         Cendikia Mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.
·         Lugas Diungkapkan secara langsung
·         Jelas Tidak menggunakan kalimat yang bertele-tele
·         Formal Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
·         Bertolak dari gagasan tidak melenceng
·         Obyektif Tidak emosional dan memihak
·         Konsisten penggunaan istilah dan penyebutan
 Sumber :
http://blog.stikom.edu/diah/

Pengertian Topik, Tema, dan Judul

Topik merupakan salah satu unsur yang penting dalam wacana percakapan. Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Menurut Howe topic merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan atau masalah yang akan dibahas. Topik harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan tulis menulis dilakukan.

Tema adalah pengkhususan dari topik yang telah ditentukan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.Tema juga merupakan pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Tema akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel.menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan.

Judul merupakan tulisan singkat suatu artikel atau disejbut juga miniatur isi bahasan. Judul adalah sebuah nama yang dipakai dalam buku , bab dalam buku atau kepala berita. Dalam artikel judul disebut juga kepala tulisan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik, usahakan tidak lebig dari 5 kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.


Perbedaan Topik, Tema, dan Judul
Topik, tema dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku. Perbedaanya diantara ketiganya adalah:
- Topik bersifat umum yaitu belum menggambarkan sudut pandang penulis.
- Tema juga masih bersifat umum berupa amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya.
- Judul bersifat spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah serta pembuatannya berawal dari topik.

Topik, Tema dan Judul yang Baik

1. Topik
Secara umum syarat topik yang baik yaitu :
a. Menarik untuk ditulis dan dibaca
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
b. Diukuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer), menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan dan bidang ilmu.

2. Tema
Syarat-syarat tema yang baik antara lain :
a. Tema harus menarik perhatian penulis
b. Harus diketahui atau dipahami penulis
c. Harus bermanfaat
d. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita
e. Harus menarik
f. Ruang lingkupnya sempit dan terbatas
g. Memiliki data dan fakta yang efektif
h. harus memiliki sumber acuan.

3. Judul
Syarat-syarat judul yang baik :
a. Harus berbentuk frasa
b. Tanpa adanya singkatan atau akronim
c. Awalan kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi
d. Tanpa tanda baca di akhir judul
e. Menarik perhatian
f. Logis
g. Sesuai dengan isi
h. Judul harus asli, relevan, proaktif, dan singkat.

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan dalam membuat judul sebuah karangan.
a. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung didalam tema yang dibuat.
b. Diungkapkan dalam kalimat yang sederhana tetapi mampu menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
c. Menampilkan setting di mana atau kapan cerita itu terjadi.
d. Menggambarkan dengan jelas sekali cerita Anda kepada pembaca, sehingga tanpa membaca cerita Anda pun, pembaca sudah bisa menebak akan ke mana cerita ini berakhir.
e. Banyak penulis yang berkonsentrasi pada rima judul yang mereka buat. Itu adalah suatu pertimbangan yang bagus, karena perpaduan bunyi yang bagus biasanya dapat menggelitik pembaca. Pembaca akan berpikir bahwa penulis yang menciptakannya pastilah seorang yang kreatif. Ini sudah cukup dijadikan jaminan bahwa cerita yang dihasilkannya pun tentu bagus.
f. Menggunakan kalimat yang pendek lebih efektif dan memiliki kesan lebih kuat daripada kalimat panjang yang bertele-tele.
g. Munculkan suatu kontradiksi.